Netizentimes.id – Cerita film The Patriot merupakan fiksi dari kisah nyata dalam perang revolusi Amerika, tapi sutradara Roland Emmerich berhasil mengaduk perasaan saya di film ini, apalagi memang peran Mel Gibson total banget sebagai ayah dengan tujuh anak.
Sinopsis The Patriot
Pada tahun 1776 di Carolina Utara, seorang pria bernama Benjamin Martin dan keluarganya berada di tengah-tengah kancah Perang Revolusi Amerika. Dia tidak dapat melakukan apa-apa ketika menyaksikan keluarganya terpisah karena invasi Tentara Inggris.
Baca Film The Dark Knight – Batman Melawan Psikopat Legendaris
Namun kemudian ia tidak berdiam diri menyaksikan peristiwa itu, ia mendirikan sebuah gerakan yang terdiri dari para sukarelawan, tak terkecuali putra pertamanya yang memiliki jiwa patriotis, Gabriel, untuk bersatu melawan penjajahan Inggris.
Baca Film The Dark Knight Rises – Penutup Epic Dari Trilogi Batman Versi Christopher Nolan

Dalam perjuangan menyelamatkan keluarga dan kemerdekaan bangsanya ini, Martin bisa merasakan pedihnya suatu pengkhianatan, sadisnya sebuah pembalasan dan panasnya gairah cinta.
The Patriot mengambil latar sejarah perang revolusi Amerika pada abad ke-18, namun menambahkan fiksi melalui karakter Benjamin Martin (Mel Gibson) seorang anti kolonialis di Carolina Selatan.
Baca Lethal Weapon 4 – Melihat Jet Li Sebagai Penjahat Sadis
Pada kisah tersebut, perang revolusi Amerika melawan kerajaan Inggris di tahun 1776 sebetulnya masih belum dapat mengubah pendirian Benjamin, meskipun dia tidak mampu menahan anak pertamanya, Gabriel (Heath Ledger), bergabung bersama pasukan Amerika yang menentang Inggris.
Baca Hostiles – Ketika Koboy Dan Indian Sepakat Berdamai

Hal tersebut terlihat dari sikap Benjamin yang masih netral dan bersedia merawat tentara dari kedua pihak yang terluka di rumahnya di Carolina Selatan.
Baca Equilibrium – Film Dystopian Akhir Zaman
Akan tetapi, tewasnya sang anak, Thomas (Gregory Smith), ditahannya Gabriel, dan dibakarnya rumah miliknya oleh pasukan elit kerajaan Inggris yang dipimpin Kolonel William Tavington (Jason Isaacs) telah mengubah tekad Benjamin untuk menentang pasukan Inggris.
Baca Film Blood The Last Vampire

Menyaksikan penderitaan yang dialami keluarga dan orang-orang disekitarnya, maka kemudian Benjamin mendirikan sebuah kelompok milisi yang terdiri dari para sukarelawan termasuk anak lelakinya yang patriotis Gabriel, untuk bersatu melawan Inggris. Gerakan yang dia dirikan itu lalu bertempur bersama-sama di bawah pengawasan seorang prajurit Perancis, Jean Villeneuve.
Peristiwa tragis yang dialami kerabat dan orang-orang dekatnya itu yang kemudian mendorong naluri berperang seorang Benjamin Martin. Setelah membunuh satu pleton tentara Inggris dengan cara yang sadis, Benjamin sukses membebaskan Gabriel.

Pada film ini juga digambarkan mengenai sadisnya pasukan Inggris yang menghabisi anak-anak dan perempuan di kawasan yang telah sukses didudukinya. Diceritakan pula mengenai pertempuran antara pasukan jubah merah (tentara Inggris) dengan pasukan jubah biru (tentara Amerika) yang berjalan secara terbuka dan fair.
Tapi ada saatnya perang tidak berlangsung secara terbuka, namun secara gerilya dan lewat taktik serta kecerdikan. Gerakan yang dibangun oleh benjamin Martin terlihat beberapa kali sukses menjalankan penyergapan kepada kelompok pasukan jubah merah yang sedang melakukan tugas-tugas tertentu.