• Latest
  • Trending
  • All
  • Musik
  • Viral
  • Olahraga
  • Film
  • Kehidupan
Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

4 April 2021
Sotheby's Dubai Mempersembahkan Karya Langka Rembrandt, Botticelli

Sotheby’s Dubai Mempersembahkan Karya Langka Rembrandt, Botticelli

9 April 2021
Desainer Saudi Putri Nourah Al-Faisal Mendapat Diskriminasi Dari Surat Kabar Prancis

Desainer Saudi Putri Nourah Al-Faisal Mendapat Diskriminasi Dari Surat Kabar Prancis

9 April 2021
ADVERTISEMENT
Seorang Wanita Jerman Berusia 66 Tahun Ditahan Oleh Otoritas Iran, Sementara Putrinya Tengah Berjuang Membebaskannya

Seorang Wanita Jerman Berusia 66 Tahun Ditahan Oleh Otoritas Iran, Sementara Putrinya Tengah Berjuang Membebaskannya

9 April 2021
Sebuah Startup Di Lebanon Telah Menjadi "Pahlawan" Bagi Orang-orang Yang Kelaparan

Sebuah Startup Di Lebanon Telah Menjadi “Pahlawan” Bagi Orang-orang Yang Kelaparan

9 April 2021
Presiden Turki Erdogan Akan Mencari "Win-win Solution"

Presiden Turki Erdogan Akan Mencari “Win-win Solution”

9 April 2021
Uni Eropa Mempertimbangkan Sanksi Terhadap Turki Dalam Sengketa Gas Mediterania Timur

Uni Eropa Mempertimbangkan Sanksi Terhadap Turki Dalam Sengketa Gas Mediterania Timur

9 April 2021
Paus Fransiskus Berencana Melakukan Kunjungan Bersejarah Di Irak

Paus Fransiskus Berencana Melakukan Kunjungan Bersejarah Di Irak

9 April 2021
InshaAllah Paus Fransiskus Akan Kunjungi Irak Tahun Depan

InshaAllah Paus Fransiskus Akan Kunjungi Irak Tahun Depan

9 April 2021
Koalisi Arab: Rudal Balistik Houthi Mendarat Di Sanaa

Koalisi Arab: Rudal Balistik Houthi Mendarat Di Sanaa

9 April 2021
Koalisi Arab Hancurkan Drone Houthi

Koalisi Arab Hancurkan Drone Houthi

9 April 2021
4 Jurnalis Mengaku Mengalami Penyiksaan Di Penjara Houthi

4 Jurnalis Mengaku Mengalami Penyiksaan Di Penjara Houthi

9 April 2021
Oppo Memanfaatkan 5G Untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna

Oppo Memanfaatkan 5G Untuk Meningkatkan Pengalaman Pengguna

8 April 2021
  • About Us
  • Terms & Conditions
  • Disclaimer
  • Contact Us
  • Career
Minggu, April 11, 2021
Netizen Times
  • HOME
  • FILM
  • VIRAL
  • OLAHRAGA
  • MUSIK
  • KEHIDUPAN
No Result
View All Result
Netizen Times
No Result
View All Result
Home Kehidupan

Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

by Rizki Irwan Wijaya
4 April 2021
in Kehidupan
0
Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain
Share on FacebookShare on Twitter

Netizentimes.id – Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain. Mayor Jenderal Soeharto berambisi menghabisi PKI sampai ke akar-akarnya pasca ditemukannya tujuh perwira TNI AD dalam kondisi tak bernyawa di Lubang Buaya. Soeharto melihat gerakan PKI sudah berkembang ke beberapa daerah, salah satunya yaitu di Kentungan Yogyakarta.

Baca Review Buku Bagaimana Demokrasi Mati – Buku Kontroversial Yang Pernah Dibaca Anies Baswedan

Di kawasan tersebut, mereka menghabisi nyawa Komandan Resimen Kol Katamso dan Kepala Stafnya Letkol Gijono. Gijono merupakan ajudan sekaligus perwira operasi tatkala Soeharto memimpin serangan umum 1 Maret 1949.

“Sebab itu saya mesti mengadakan tindakan yang cepat tetapi pasti. Saya mesti mengadakan pengejaran, pembersihan dan penghancuran,” kata Mayor Jenderal Soeharto dalam Otobiografi Soeharto: Pikiran, Ucapan dan Tindakan Saya. Terbitan PT Citra Lamtoro Gung Persada 1989.

Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

mmc.tirto.id

Akan tetapi, ternyata terjadi perbedaan antara Presiden Soekarno dengan Mayjen Soeharto, terlebih ketika Presiden Soekarno mengatakan peristiwa G30S merupakan sebuah riak kecil di samudera. Ketika itu Presiden Soekarno mempunyai hubungan dekat dengan PKI, serta beberapa dedengkotnya. Pada sejumlah buku G30S PKI memang dikisahkan Bung Karno dekat dengan tokoh-tokoh komunis.

Baca Review Buku The Mcdonaldization Of Society

“Presiden Soekarno mengumumkan sikap yang sama sekali lain daripada tindakan dan langkah yang saya buat. Lebih-lebih perbedaan paham itu terasa setelah Bung Karno mengatakan bahwa apa yang terjadi dengan G30S itu hanyalah “een rimpeltje in de oceaan (sebuah riak kecil di samudera),” kata Mayor Jenderal Soeharto.

Perbedaan pandangan antara kedua tokoh ini bukan terjadi sekali saja. Kedua tokoh besar tersebut sempat berbeda pendapat mengenai adanya keterkaitan perwira AU pada Gerakan 30 September.

Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

mmc.tirto.id

Pada waktu itu, 2 Oktober 1965, Bung Karno memanggil Mayor Jenderal Soeharto ke Istana Bogor. Setelah tiba di Istana Bogor, keadaan sangat panas. Hal itu disebabkan adanya kecurigaan Mayjen Soeharto kepada Kepala Staf AU Marsekal Madya TNI Omar Dhani yang ikut terlibat dalam G30S ada di sana.

“Soeharto, kejadian seperti ini kejadian biasa dalam revolusi, dan kita harus mengerti. Malah dalam hal ini kita harus prihatin. Angkatan Darat jangan sampai mencurigai angkatan lain. Omar Dhani telah memberitahu kepada saya, Angkaatan Udara tak tahu menahu mengenai peristiwa ini. Dan saya juga telah mengatakan kepada Omar Dhani, Angkatan Darat tidak tahu menahu soal ini, dan sama sekali tidak ikut campur,” kata Presiden Soekarno kepada Mayjen Soeharto kala itu.

Akan tetapi, Mayjen Soeharto langsung buka suara. “Tetapi kenyataannya lain Pak. Banyak laskar Pemuda Rakyat mengadakan kegiatan dan latihan di sekitar Pangkalan Halim dan mereka juga memiliki senjata api yang kelihatannya seperti yang dimiliki Angkatan Udara.”

ADVERTISEMENT

Diskusi sengit tak terelakkan lagi antara Soeharto, Omar Dhani dan seorang anggota Angkatan Udara lainnya, Leo Watimena. Kedua anggota Angkatan Udara tersebut menepis dugaan bahwa senjata itu adalah milik angkatannya. Tapi, Soeharto lalu memerintahkan ajudannya untuk membawa senjata yang berhasil diambil dari sekitar Halim.

Presiden Soekarno kemudian menyaksikan senjata tersebut dan menyerahkannya kepada Leo Watimena untuk dilihat dengan seksama. Setelah dilihat dengan teliti, Leo akhirnya mengaku bahwa senjata tersebut milik Angkatan Udara.

“Mungkin mereka mencurinya dari gudang. Kami akan meneliti lagi Bapak Presiden,” kata Leo. Sedangkan, Omar Dhani tidak mengeluarkan respon apapun mengenai hal itu.

Gerakan 30 September (G30S) adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Indonesia modern, kondisi dan orientasi Indonesia menjadi berubah sebelum dan setelah peristiwa itu. Berbagai buku G30S PKI menceritakan hal itu.

Soeharto sebagai tokoh yang memainkan sejumlah peran strategis di tahun 1965 penting untuk menjadi objek kajian mengingat peristiwa itu yang membawanya selama lebih dari tiga puluh tahun berada di tampuk kekuasaan Indonesia, menggantikan Presiden Sukarno.

Sepanjang kurun waktu tersebut, Gerakan 30 September selalu dikaitkan dengan Partai Komunis Indonesia, sebuah partai berideologi kiri terbesar yang pernah ada di negeri ini. Setelah dua dekade Soeharto tidak lagi berkuasa dan peristiwa tersebut telah memasuki umur setengah abad, pada tahun 2015 beberapa media berita daring (online) Indonesia menceritakan kembali kejadian bersejarah tersebut.

Studi ini berdasarkan dari premis bahwa besarnya daya muat ruang di internet, serta dukungan pranala (hypertext) pada web, termasuk adanya referensi yang tidak sedikit mengenai Peristiwa Gerakan 30 September dan setelah Gerakan 30 September, memberikan kemungkinan situs berita menghadirkan memori yang lebih beraneka ragam.

Penelitian ini melahirkan sebuah pertanyaan: Bagaimana media berita online di Indonesia menghadirkan suatu memori atas peran Soeharto dan G30S setelah 50 tahun berlalu? Dengan menggunakan metode memori media dari Motti Neiger dkk serta teori Paradigma Naratif Fisher, studi ini memakai metode framing dari Pan dan Kosicki untuk menganalisa 27 artikel yang tersebar di enam laman berita Indonesia.

Ditemukan bahwa Soeharto dihadirkan pada dua narasi utama. Pertama, Soeharto sebagai tokoh militer ‘penyelamat’ yang sukses menggagalkan rencana kudeta. Kedua, Soeharto sebagai ‘avonturir’ yang mengetahui rencana kudeta tersebut dan menjalankan semua usaha untuk menghentikan dan mengambil keuntungan atasnya. Itu dalam 27 artikel tersebut, bukan berdasarkan buku G30S PKI.

Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Pernyataan Soekarno

Membaca Buku G30S PKI Dari Sudut Pandang Lain

era.id

Kedua narasi ingatan media tersebut memenuhi parameter konsistensi internal (dalam teks). Kelemahannya terdapat pada kurangnya ketepatan eksternal saat dikonfirmasi antarteks. Studi ini menemukan bahwa internet dengan ruang yang nyaris tak terbatas, bukanlah jaminan untuk menghadirkan narasi ingatan yang lengkap dan beraneka ragam. Kamu bakal butuh buku G30S PKI yang sekiranya bisa menjelaskan hal itu.

Maka dari itu, terdapat sebuah buku yang berbicara perihal Gerakan 30 September dari sebuah sudut pandang. Buku ini merupakan kumpulan pernyataan Soekarno mengenai Gerakan 30 September berjudul ‘Kumpulan Pernyataan Bung Karno Tentang Gerakan 30 September’, sebuah buku G30S PKI menarik.

Setidaknya buku ini menjadi salah satu referensi menarik terkait peristiwa bersejarah tersebut. Untuk pemesanan silakan hubungi ig Tampan_book_store atau hubungi WA 082325605583. Selain itu kamu juga terdapat berbagai buku menarik seputar G30S atau referensi buku G30S PKI lain di toko online tersebut.

Sebenarnya banyak sekali buku G30S PKI yang bercerita dari berbagai sudut pandang. Apakah kamu sudah baca semua?

Jika kamu belum membaca semua buku G30S PKI, maka kamu perlu membacanya apabila kamu memiliki ketertarikan terhadap sejarah bangsa Indonesia ini.

 

Tags: Buku G30S PKIG30S PKI
Previous Post

Biografi Diego Armando Maradona – Legenda Sepakbola Dunia (Bagian 4)

Next Post

Review Bumi Manusia – Novel Kontroversial Di Era Orde Baru

Rizki Irwan Wijaya

Rizki Irwan Wijaya

Tulisan akan tetap abadi walaupun bumi hancur di hantam asteroid

Related Posts

Review Bumi Manusia - Novel Kontroversial Di Era Orde Baru

Review Bumi Manusia – Novel Kontroversial Di Era Orde Baru

by Rizki Irwan Wijaya
5 April 2021
0

Netizentimes.id - Review Bumi Manusia - Novel Kontroversial Di Era Orde Baru. Pramoedya Ananta Toer seringkali mengatakan karya-karya yang ia...

Review Buku Bagaimana Demokrasi Mati - Buku Kontroversial Yang Pernah Dibaca Anies Baswedan

Review Buku Bagaimana Demokrasi Mati – Buku Kontroversial Yang Pernah Dibaca Anies Baswedan

by Rizki Irwan Wijaya
2 April 2021
0

Netizentimes.id - Review Buku Bagaimana Demokrasi Mati - Buku Kontroversial Yang Pernah Dibaca Anies Baswedan akan kami ulas untuk kamu...

Review Buku The Mcdonaldization Of Society

Review Buku The Mcdonaldization Of Society

by Rizki Irwan Wijaya
2 April 2021
0

Netizentimes.id -Review Buku The Mcdonaldization Of Society atau dalam terjemahan bahasa Indonesia berarti Mcdonaldisasi Masyarakat akan kami ulas untuk kamu...

Review Buku Demokrasi Kita - Pikiran-pikiran tentang Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat

Review Buku Demokrasi Kita – Pikiran-pikiran tentang Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat

by Rizki Irwan Wijaya
31 Maret 2021
0

Review Buku Demokrasi Kita Pikiran-pikiran tentang Demokrasi dan Kedaulatan Rakyat ini akan kami ulas bagi kamu penggemar karya-karya Bung Hatta....

Next Post
Review Bumi Manusia - Novel Kontroversial Di Era Orde Baru

Review Bumi Manusia - Novel Kontroversial Di Era Orde Baru

Please login to join discussion
  • Trending
  • Comments
  • Latest
kdrama yang Dibintangi Park Yoo Na

8 KDrama yang Dibintangi Park Yoo Na – Sudah Nonton Semua?

26 Februari 2021
film korea daisy

Sinopsis Film Korea Daisy – Kisah Cinta Gadis Desa

1 Februari 2021
ATM Er Rak Error

Nonton Film ATM Er Rak Error sub Indo – Masalah ini Selesai, Kita Nikah

4 Februari 2021
Sejarah Hip-hop Amerika Akan Ditampilkan Pada Pameran Di Abu Dhabi

Sejarah Hip-hop Amerika Akan Ditampilkan Pada Pameran Di Abu Dhabi

0
Adam Sandler Dan Drew Barrymore Dinobatkan Sebagai Dinamic Duo Terbaik Sepanjang Masa

Adam Sandler Dan Drew Barrymore Dinobatkan Sebagai Dinamic Duo Terbaik Sepanjang Masa

0
Model Keturunan Maroko-Inggris, Nora Attal, Mendapatkan Kampanye Chanel Beauty Pertamanya

Model Keturunan Maroko-Inggris, Nora Attal, Mendapatkan Kampanye Chanel Beauty Pertamanya

0
Sotheby's Dubai Mempersembahkan Karya Langka Rembrandt, Botticelli

Sotheby’s Dubai Mempersembahkan Karya Langka Rembrandt, Botticelli

9 April 2021
Desainer Saudi Putri Nourah Al-Faisal Mendapat Diskriminasi Dari Surat Kabar Prancis

Desainer Saudi Putri Nourah Al-Faisal Mendapat Diskriminasi Dari Surat Kabar Prancis

9 April 2021
Seorang Wanita Jerman Berusia 66 Tahun Ditahan Oleh Otoritas Iran, Sementara Putrinya Tengah Berjuang Membebaskannya

Seorang Wanita Jerman Berusia 66 Tahun Ditahan Oleh Otoritas Iran, Sementara Putrinya Tengah Berjuang Membebaskannya

9 April 2021
ADVERTISEMENT
Netizen Times

Copyright © 2021 Netizen Times

Navigate Site

  • About Us
  • Terms & Conditions
  • Disclaimer
  • Contact Us
  • Career

Follow Us

No Result
View All Result
  • Home
  • Film
  • Viral
  • Olahraga
  • Musik
  • Kehidupan

Copyright © 2021 Netizen Times