Netizentimes.id – Friday the 13th Part III (1982) bercerita tentang Chris dan para sahabatnya kembali menuju Higgins Haven, sebuah rumah pondok yang sebelumnya pernah ia kunjungi di Crystal Lake. Di tempat itu, Chris mengalami trauma, karena ia teringat sebuah kenangan mengerikan ketika diserang oleh sosok bertopeng.
Sementara itu, Jason Voorhees sang psikopat bertopeng ternyata masih hidup, dan lagi-lagi mengintai mereka. Tentu saja Voorhees mengintai anak-anak muda tersebut untuk dibunuh, bukan untuk mengobrol atau mendengar curhatan mereka. Jelas sekali bahwa niat para pemuda tersebut untuk refreshing harus kandas karena malah ketemu pembunuh berantai.
Baca Friday the 13th Part 2 – Kembalinya Sang Psikopat Bertopeng

Baca The Patriot – Kisah Keluarga Di Tengah Revolusi Amerika Melawan Penjajahan Inggris
Friday the 13th Part III meski menampilkan kisah pengulangan bagaimana pembunuhan berantai dilakukan kepada sekelompok anak muda di Crystal Lake, tapi mengandung dua hal signifikan, yaitu bagaimana Jason memakai topeng hoki es yang identik dengan dirinya tersebut, dan adegan pembantaian yang semakin kreatif dan tentu saja jauh lebih kejam.
Baca Film Blood The Last Vampire

Baca 9 Film Jun Ji Hyun, Aktris Watak Terbaik Asia
Friday The 13th Part III Lebih Menteror
Tidak seperti di 2 film sebelumnya, di mana sang psikopat terkesan terburu-buru ingin segera membunuh korbannya, di film ini Jason Voorhees menikmati untuk membiarkan korbannya terteror secara psikologis, sebelum menghabisinya secara brutal. Tentu saja teror psikologis adalah hal yang mengerikan, apalagi dilakukan sebelum dihabisi.
Baca Scream – Film Yang Mempopulerkan Kembali Gaya Slasher Dalam Genre Horor

Namun yang cukup saya sayangkan, yaitu tema lagu dalam adegan pembuka dan penutup yang terdengar kurang mendukung nuansa ketegangan. Alih-alih ketika itu menggunakan teknologi format 3D di bioskop, lewat genre musik disko yang malah mengurangi esensi ketegangan untuk film thriler ikonik tersebut, dan malah membuat saya merasa terganggu.
Dengan segala kekurangannya, film ini masih cukup menghibur bagi saya, maka saya kasih Score: 8.5 dari 10 bintang.