Netizentimes.id – Friday the 13th (1980) bercerita tentang sekelompok remaja, yaitu Ned, Jack, Bill, Marcie, Brenda dan Alice yang bekerja sebagai konselor demi merencanakan sebuah resor untuk aktivitas kemah musim panas, di Camp Crystal Lake milik Steve.
Namun tanpa disadari, mereka telah diintai oleh seorang pembunuh berdarah dingin. Sebelumnya, seseorang bernama Ralph sudah memperingatkan para anak muda tersebut untuk berhati-hati dari sang pembunuh misterius itu, tapi Ralph justru dianggap gila.
Baca Hostel – Film Thriller Yang “Menyiksa” Penontonnya

Film ini telah memperkenalkan horor slasher dengan kisah kemah musim panas, yang identik dengan pembunuh berdarah dingin bertopeng, dan akan terungkap jati diri sang pembunuh tersebut pada akhir cerita. Penggarapan plotnya sangat rapi dan menutup rapat bocoran atau petunjuk mengenai karakter siapa pembunuh sebenarnya.
Baca 8 Drama Korea Yang Dibintangi Jang Seo-Hee
Friday The 13th (1980) Menghadirkan Ketegangan Yang Selalu Meningkat
Ceritanya tidak terlalu rumit, menghadirkan ketegangan yang selalu meningkat di setiap adegan, serta berdarah-darah. Film Friday the 13th cukup efektif dalam menampilkan narasi yang menggambarkan lingkungan alam seperti danau dan hutan sepi yang jauh dari tempat tinggal penduduk, sehingga mampu mengesankan ketakutan dan kecemasan.
Baca Miss Mermaid – Tresno Jalaran Soko Dendam

Seperti halnya karakter John Saxon dalam A Nightmare on Elm Street (1984), film Friday the 13th (1980) kembali mempopulerkan aktris senior Betsy Palmer dengan penampilan terbaiknya, yang kemudian ikonik sebagai karakter Pamela Voorhees.
Baca Band Of Sisters – Upaya Para Wanita Saling Menguatkan

Banyak sekali adegan pembunuhan berdarah yang sangat kejam serta mengejutkan. Adegan-adegan itu cukup memberikan kesan walaupun tidak lebih mengerikan dibandingkan dengan sejumlah sekuelnya. Salah satu adegan paling saya ingat, yaitu saat pembunuhan terhadap seorang anak muda yang diperankan oleh Kevin Bacon yang ketika itu belum terkenal.
Baca Obstetrics And Gynecology Doctors, Pelarian Yang Menemukan Cinta
Sementara spesial efeknya sangat bagus untuk zamannya, di mana hal itu dikerjakan oleh Tom Savini, serta terlihat realistis ala 80’an tanpa dukungan digital seperti di era saat ini. Scoring megah yang dibawakan Harry Manfredini juga turut mendukung nuansa ketegangan di film ini.