Netizentimes.id – 3:10 TO YUMA adalah film adaptasi kedua dari cerpen yang ditulis oleh Elmore Leonard. Adaptasi pertama diproduksi di tahun 1957 dengan judul yang sama dan diperankan oleh aktor watak legendaris Glenn Ford dan Van Heflin, yang ketika itu mendapat banyak pujian.
Sementara, 3:10 TO YUMA adaptasi kedua diperankan oleh aktor aktor terkenal zaman sekarang, yaitu Russel Crowe (GLADIATOR, THE CINDERELLA MAN ) dan Christian Bale ( BATMAN BEGINS, THE MACHINIST).
Baca The Promise – Kisah Cinta Segitiga Di Era Perang Dunia Pertama

Sinopsis Film 3:10 TO YUMA
Film ini mengambil latar Arizona di akhir tahun 1880-an, film ini bercerita mengenai seorang veteran perang saudara, Dan Evans (Christian Bale), yang terpaksa menjalankan pekerjaan berbahaya, yaitu mengawal Ben Wade (Russel Crowe) seorang penjahat besar berdarah dingin hingga naik gerbong kereta ke Yuma untuk diadili.
Baca Enemy – Film Thriller Denis Villeneuve Yang Berbeda Dengan Karya-karyanya Yang Lain

Ben Wade merupakan kepala sekelompok penjahat kambuhan yang sering merampok sambil menghabisi korbannya. Nasib naas dialami Wade, ketika merayakan kesuksesannya merampok, dia tertangkap di suatu bar kecil.
Beberapa orang direkrut untuk mengawal Wade ke stasiun kereta yang bakal membawa Wade ke Yuma dengan naik kereta tahanan pukul 3:10. Evans menawarkan diri dengan meminta bayaran $200. Evans sendiri meski petani merupakan bekas pasukan perang yang kakinya cacat. Evans mau melakukan misi mengantar Wade karena dia perlu membiayai hidupnya setelah panennya gagal.
Baca Terminator 2: Judgment Day – Robot Versus Robot
Evans berangkat ditemani beberapa orang untuk mengawal Wade. Usaha mengantar Wade bukannya tanpa halangan. Selain berusaha mendahului kejaran anak buah Wade yang dipimpin Charlie Prince (Ben Foster), mereka juga harus menghadapi Suku Apache yang tidak suka ras kulit putih.

Selain itu itu, mereka juga harus menghadapi Wade yang sadis dan tak segan membunuh. Rekan seperjalanan Evans berguguran satu demi satu terbunuh.
Bagaimana akhir perjalanan mencekam itu. Dapatkah Dan Evans mengantar Ben Wade ke stasiun kereta tepat pada pukul 3:10, atau malah Ben Wade yang mendapatkan kebebasannya?
Nyawa film ini ada di kedua karakter utamanya, Crowe dan Bale. Mereka berdua yang membuat film ini hidup. Crowe secara cerdas menampilkan karakter Wade yang sadis, dingin, karismatik, dan jenius. Bale juga tak kalah mampu menggiring penonton untuk ikut merasakan penderitaan yang dia alami, juga ketegaran sikapnya.
Kemampuan akting para aktor juga didukung oleh kepandaian sutradara James Mangold dan penulis skenario Stuart Beattie dalam memadukan antara drama dan ketegangan dengan rapi. Kalimat-kalimat tajam terlontar mengiringi keganasan hamburan desingan peluru yang bersahutan.
Meski penuh dengan adegan tembakan, tapi pesan moral dan sentuhan emosi pada film ini dapat ditangkap penonton dengan mudah. Apalagi ketika kedua karakter utamanya, Dan Evans dan Ben Wade, terjalin pengertian serta ketulusan.